Translate

Senin, 27 Februari 2017

SEPUTAR ALUR IGD

IGD rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan sementara serta pelayanan pembedahan darurat, bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis. Pelayanan pasien gawat darurat adalah pelayanan yang memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat, tepat dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan. Salah satu indikator mutu pelayanan adalah waktu tanggap (respons time) (Depkes RI. 2006)
Saat anda memasuki IGD yang anda temui pertama kali adalah petugas triase.
Triase berasa dari bahasa Perancis, trier, yang berarti "menseleksi", yaitu teknik untuk menentukkan prioritas penatalaksanaan pasien atau korban.

Triase di UGD rumah sakit harus selesai dilakukan dalam 15-20 detik oleh staf medis atau non-medis (melalui training) sesegera mungkin setelah pasien datang. begitu tanda kegawatdaruratan teridentifikasi, penatalaksanaan dapat segera diberikan untuk menstabilkan kondisi pasien.

Pengkajian triase di lakukan dengan penilaian berdasarkan
a. Airway : Obstruksi saluran nafas
b. Breathing : Penyakit saluran nafas lain seperti infeksi, dan penyakit lain yang mengakibatkan distress pernafasan berat
c. Circulation : Shock atau gangguan sirkulasi
d. Convulsion dan Coma : gangguan fungsi sistem saraf pusat seperti konvulsi dan koma
Setelah selesai dilakukan pengkajian triase secara cepat dan tepat maka pasien tersebut akan di kategorikan dalam beberapa kategori yaitu :
1. Prioritas Nol (Hitam)
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. pengelompokan label Triase
2. Prioritas Pertama (Merah)
Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat.
3. Prioritas kedua (kuning)
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shok, Luka bakar ringan, Fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis penyakit lain.
4. Prioritas Ketiga (Hijau)
Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah.
Nah begitu hebatnya seorang petugas triase selain harus menguasai dasar ilmu seperti diatas, mereka juga harus cerdas dalam meredam kepanikan keluarga pasien yang kadang juga mendapat caci maki serta hujatan karena merasa kurang puas dan semua yang datang ke IGD pasti ingin segera di lakukan tindakan. Petugas triase haruslah yang berpengalaman dan mempunyai tingkat emosional yang stabil walaupun dengan berbagai tekanan serta harus pandai dalam penyampaian atau penjelasan kepada pasien dan keluarganya.
Setelah melewati triase pasien akan masuk ke tahap berikutnya sesuai kategori yang telah ditentukan oleh petugas triase yaitu pemeriksaan awal. Pada tahap ini biasanya di lakukan oleh dokter untuk menentukan diagnosa dan memberikan terapi. Entah itu pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau pemeriksaan darah atapun terapi obat-obatan.
Dalam menegakan diagnosa yang memerlukan hasil-hasil pemeriksaan penunjang terkadang banyak keluarga pasien yang mengeluhkan kalau pasienya belom di apa-apain. Padahal sudah di ambil sample darah, di lakukan rontgen bahkan sudah terpasang infus.
Semoga dengan tulisan saya ini masyarakat menjadi cerdas dan mengerti dengan situasi dan kondisi di dalam IGD. Dan jika anda menemui kondisi IGD yang sedang overload kami sebagai petugas IGD juga tidak menginginkan kondisi tersebut, karena saat kondisi overload pasti pelayan menjadi kurang maksimal. Apalagi jika ada yang bilang pasien di telantarkan, begitu hati kami sebagai petugas IGD terasa tercabit-cabit dan terasa perih. Tak ada yang dengan sengaja membiarkan kondisi yang overload atau super penuh. Walaupun dengan kondisi overload pelayanan pasien tidak pernah terhenti karena IGD selalu buka 24 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar